Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2016

Childhood Story - Teman masa kecil

"Selamat, karya anda yang berjudul, 'Petualangan Tak Terbatas' terpilih sebagai salah satu dari 20 karya terbaik yang kami pilih untuk dibukukan. Sebagai penghargaannya, kami sertakan E-Sertifikat." Kira-kira begitulah bunyi E-mail yang pernah saya terima dulu. Tentu saja saya sangat senang dan ada kebanggaan tersendiri. Tapi kerendahan hati menohok logika. Bagaimana jika saya hanya beruntung karena saat itu hanya 20 orang yang menyerahkan karya tulisnya, sehingga untuk memenuhi kouta, mau tidak mau karya saya pasti dimuat juga. Seketika saya terhenyak dan menatap datar E-Sertifikat lomba yang terpampang di laptop tercinta. Di awali ingatan tentang kemenangan itu, saya ikut teringat pada tulisan yang saya kirimkan dengan pede -nya. Saat itu saya menulis tentang kisah pembolangan di kampung mama dan di rumah. Hanya segelintir kisah yang menurut saya paling diingat. Kenangan itu akhirnya membuka kenangan lain yang selama ini hanya tersimpan dalam lembaran dia

Adult Story (kedewasaan dan Kenaifan)

Adult Story, Kedewasaan dan Kenaifan. Ketika kedewasaan mengharuskan untuk menghentikan segala hobi. Hobi saya apa? Nonton anime, membaca komik, dan cosplay. Tapi saya sudah dewasa dan harus mendewasakan diri. Hobi saya adalah hobi yang kekanak-kanakan dan harus dihentikan. Sudah saatnya saya mengganti hobi menjadi hobi seorang yang dewasa, yang entahlah seperti apa. Mungkin shopping ? Atau travelling ? Atau apalah itu yang terlihat dewasa banget. Mungkin hobi menonton anime dapat saya ganti dengan hobi menonton sinetron (tapi rasanya anak kecil sekarang juga hobi nonton sinetron dan sepertinya tak akan mendewasakan) atau menonton film dewasa? Kategorinya saja dewasa, maka penontonnya juga pasti dewasa. Kemudian hobi cosplay mungkin dapat  diganti menjadi hobi photo-photo ala model majalah g4ul, atau majalah karti#i agar terlihat lebih dewasa, atau model majalah pria dewasa?! #uhuk Bertambahnya usia membuat saya dan hobi kekanak-kanakan ini semakin terpojok. Lingkungan selalu mem

PINDAH (blog baru, cerita baru, percobaan baru)

            Sudah lama saya ga nulis-nulis di blog dan kali ini malah bikin blog baru. Emangnya blog lama kenapa? Blog lama masih aktif sih (kali ini saya bikin blog baru bukan karena lupa passwordnya seperti blog yang dahoeloe sekali) kali ini bikin blog baru karena blog sebelumnya bisa dibilang sudah terlalu tercemar oleh kelabilan saya. Mau nulis 'normal' pun rasanya malah jadi ga enak, jadi.... ya gitu deh. Eh, tapi ga tau deh blog yang baru ini entah masih bakal tercium aroma kelabilan atau ga, muahahahaha             Yah... masih sama seperti blog sebelumnya, saya masih tetap bakal curhat-curhat ga penting, bagi-bagi ilmu cetek, atau bahkan MASIH akan membahas anime, cosplay, film dsb. Mau bagaimana lagi, hidup saya ga bisa lepas dari sana. Pokoknya selamat datang di blog saya yang baru, salam kenal dan selamat membaca. *kalau ada yang mau baca, sih*             Untuk tulisan perdana ini saya awali dengan sebuah sketsa hasil jerih payah jemari montok nan menggemask

Sepucuk Surat Untuk Bapak Presiden

Padang, 22 November 2014 Yth. Bapak Joko Widodo Di mana pun berada Assalammu’alaikum wr.wb Dengan hormat,             Melalui blog ini, saya ingin menyampaikan sepatah dua patah kata kepada Bapak Jokowi. Bukan bermaksud untuk tidak sopan dengan menuliskan surat dengan cara seperti ini, hanya saja tidak tahu bagaimana cara mengirimkan surat melalui kantor POS apalagi saya ragu untuk menggoreskan tinta pena ke secarik kertas dengan kwalitas tulisan tangan saya yang masih dibawah rata-rata.             Sebenarnya ini bukanlah hal yang penting untuk disampaikan, hanya saja dengan menyampaikan hal ini saya jadi merasa lebih lega, seperti ABG labil yang sedang jatuh cinta, kalau tidak diungkapkan jadinya malah uring-uringan siang dan malam. Mungkin kata-kata mukhodimah ini terlalu berbelit-belit namun saya berharap semoga di awal pembicaraan, bapak merasa lebih santai, tidak merasa tegang dan risau atas surat ini. Saya berharap jikalau bapak membaca surat ini,