Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2018

Tandus

Sekarang ini, banyak orang pintar yang suka berbagi. Bagi ilmu, bagi makan--makanan sisa, bagi doa, bagi-bagi pada mereka yang dirasa kurang mampu untuk berbagi. Seperti dia dengan prinsipnya, 'makin berbagi, makin terlihat pintarnya.' Dia bukan sembarang orang. Dia berpendidikan tinggi, punya nama di masyarakat. Tapi sayangnya, dia tinggal di negara yang begitu bodoh, kotor, dan tengah diambang kehancuran, katanya. Matahari tengah memancar pongah di bulan Juni. Dia berjalan dengan kening mengerut, mengelilingi kota kelahirannya. Lalu kakinya terhenti di depan kubangan kerbau. "Ukh, kotor! Zaman canggih seperti ini, masih saja ada yang pelihara kerbau. Bodoh. Ketinggalan jaman!" Lantas ia pulang, menuang segelas susu dan sekaleng daging sapi berkualitas internasional. Kemaren ia pesan online dari negara maju. Dia memang membuat kami iri. Besoknya ia berjalan-jalan di taman bunga mawar. Dia suka mawar. Namun ada anak kecil yang asik menanam melati dan tulip d

Onmyouji JRPG: Game Santai dengan Cerita Menarik

2018 ini, saya sedang hobi-hobinya main game, terutama game moba. Seperti ML, AOV, ataupun Onmyoji Arena. Namun sayangnya, kemampuan saya dalam hal game moba itu standar banget. Dibilang bego, nggak juga. Dibilang ahli, juga nggak. Pokoknya gitu, deh. Hingga akhirnya, saya bosan mainin dua game sekaligus, saya menghapus ML dan fokus ke AOV. Lalu, nemu Onmyoji Arena dan akhirnya saya terlena. W w w w w            Bicara soal Onmyoji, sebelum ada game mobanya, versi RPG-nya sudah ada lebih dulu. Bahkan sudah lama saya incar, namun selalu ragu download karena kapasitasnya yang cukup gede. Namun, karena terbuai dengan versi moba-nya, akhirnya saya juga mencoba versi RPG dan mengucapkan selamat tinggal pada AOV.            Gilak, game-nya seru banget dan sangat cocok buat para wibu—buat kalian yang suka anime dan hal-hal berbau Jepang--kalian bisa memilih game yang satu ini. Makanya, kali ini saya akan membahas game Omyoji namun yang versi mobile RPG. Game ini bercerita

Melankolis Dalam Sehari

Siang itu, saya menangis, dengan gayung yang kian bersambut mengguyur dari kepala. Satu persatu kekhawatiran mengantri untuk terurai dalam benak dan seakan menumpuk dan mengobrak bagian terdalam diri. Terkadang saya merasa kian hari kian goyah tanpa tumpuan. Satu-satunya tempat bagi saya untuk berkeluh kesah, kini teramat lemah. Ketika ia tak berdaya, saya ikut merasa tak berdaya. Lalu... Saya kembali mempertanyaan segala hal. Mengapa saya anak tunggal? Mengapa saya tidak seberuntung mereka? Mengapa saya masih begini saja? Tidak akan lama lagi, akan tiba saat di mana saya akan termangu sendiri. Tanpa ada yang bisa saya ajak berkesah pada sesuatu yang sama-sama kami rasakan. Terkadang saya merindukan sosok yang selama ini belum pernah saya temui. Sosok yang begitu cepat diambil kembali sebelum sempat kami saling menyapa. Pengandaian menghiasi pikiran saya. Entah untuk penghiburan, entah sebagai bentuk melankolis. Andai ia masih ada. Di sini. Bersama saya. Mungkin kami