Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

Patah Hatimu Adalah Kecemburuanku

Dia terduduk dengan helaan yang teramat, 'Tiada aku dapat bersaing dengannya'.  Saya tak dapat menahan tawa ketika ia mengatakan hal itu. Sungguh! Bahkan pengemispun menertawakan dirinya yang merendah tanpa imbalan nyata, meminta-minta sesuatu yang tak tersentuh, menyiakan air mata untuk hal yang tak pasti ia dapat. Untuk hal yang tak memuaskan asa setiap yang melihat. Rautnya lelah, tatapannya sendu, 'saya bahkan tak sanggup membalikkan tatapannya agar kembali menghangat.' Cicitan kelelahan itu menjadi penjelas segalanya.  Tiada kata yang dapat menjelaskan kelelahan itu dengan pasti, bahkan dirinya sendiri hampir mati mati rasa akan segala asa. Orang di sekitarnya selalu bersaksi pada ketidakpekaannya namun mengapa dia begitu perasa? Bahkan dia begitu sensitif pada perubahan. Ataukah ketidakpekaan itu tak berlaku pada sosok kesayangannya? Dia pun tak mengerti. Dia tak pernah bisa mengontrol dirinya sendiri untuk tak berbuat salah walau kesalahan kecil menurutny