Skip to main content

Dan Saya Kembali

Rasanya sudah amat sangat lama saya tidak ngeblog. Sampai-sampai lupa kalau punya blog #duh

        Sebenarnya, sebulan belakangan, bukan hanya malas ngeblog, saya juga malas melakukan apapun. Bawaannya ngantuk, tidak semangat, dan mudah baperan. Mood-swing banget. Lalu saya mencari tahu penyebab semua itu dan ternyata itu ciri-ciri orang yang sedang depresi. DEPRESI. Ternyata ada juga saat dimana saya bisa depresi dan sungguh saya tidak terlalu paham apa yang membuat saya depresi.

        Sekarang, bawaannya pengen tidur aja terus, kalau ada yang bahas cita-cita dan masa depan, saya langsung baper. Atau ketika sedang termenung sendiri di malam hari, saya akan memikirkan banyak hal dan ujung-ujungnya menangis tanpa sebab. Selain itu, dalam dua hari ini saya malah kurang nafsu makan (ini bagus, sih. sekalian diet).

        Kamaren-kemaren untuk pertama kalinya saya curhat  pada seseorang tetang hal absurd yang saya rasakan dan nangis lagi. Iya, saja jadi gampang mewek. Padahal cuma curhat berbentuk keluhan, tapi malah nangis. Tetapi setelah sesi curhat selesai, saya merasa ada sedikit kelegaan. Sedikit, sih.

    Biasanya saya sangat aktif di situs kepenulisan, bikin fanfiction atau cerita apapun. Tetapi karena hal ini, banyak cerita saya yang telat update bahkan saya tidak tahu harus memulai dengan kata apa untuk melanjutkan tulisan. Jadi, boro-boro ngeblog, nulis hal yang wajib saja saya ogah.

         Tetapi, seminggu atau dua minggu ini, ada teman lama yang tiba-tiba chatt saya di WA. Sudah lama juga ga chattingan gaje sama dia. Di tengah obrolan kami, ia mengajak saya untuk melakukan sebuah challenge—harus posting minimal satu tulisan di blog setiap minggu dan yang kalah akan mendapat hukuman. Tiba-tiba hal ini membuat saya jadi semangat lagi. Mood saya naik. Mungkin ini bisa menjadi satu pecutan agar saya kembali produktif menulis dan menyelesaikan semua target yang sudah kelewat deadline. Sekaligus agar blog saya bisa aktif lagi.

        Selain itu, walau hukuman untuk yang kalah termasuk receh, tetap saja saya ga mau kalah dari dia. Iya. Saya paling ga mau kalah dari dia, makanya saya menyanggupinya dan beneran posting sebuah tulisan walau isinya curhatan ga jelas seperti ini.


Maka dari itu, hari ini saya coba menulis lagi (sebagai pembukaan kembalinya saya)  walau hanya sebuah curhatan suram unfaedah seperti ini.

Jadi, untuk mengusir kegalauan beberapa minggu ini, saya memutuskan untuk pergi nonton. Ini pertama kalinya saya nonton film hero di bioskop, biasanya mah nungguin link sub indonya aja. Tetapi karena kali ini ada film Avenger yang kebetulan memang  ngikutin sejak seri pertamanya, mau ga mau jadi penasaran dan ga sabar pengen nonton.

Namun, niat hati ingin melepas galau, eh saya malah dibikin galau setelah nonton. Duh, beneran diluar ekspektasi, sih. Saya pikir hanya akan berakhir seperti film hero pada umumnya, tapi ternyata malah mengaduk-aduk perasaan. Mungkin karena masih part 1 jadi rasanya kurang banget, tapi yah… saya harus ekstra sabar menunggu lanjutannya.

Comments

  1. Kyaa..!!
    Akhirnya kakak update blog, kangen banget baca tulisan kakak.
    *halah

    Gue juga pernah, ngerasain gejala-gejala seperti males ngapa-ngapain, kehilangan minat pada apapun, nonton aja males. Padahal sebenarnya doyan nonton. Pengennya tidur aja, males move on dari kasur.
    Penyebabnya apa juga gak tau,
    dan gaktau juga waktu itu sembuhnya gue makan apa, lupa. Tapi yang jelas bukan daun pepaya sih.
    Apa malah sebenernya belum sembuh sampai sekarang ya? 😱
    Banyak-banyak olahraga kak, ngapain kek. Nimba air disumur misalnya ,jangan cuma lari dari kenyataan doang. 🙊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh, andai aja kita ga kenal ya. Pasti bahagia banget aku pas ada yg bilang kangen baca tulisanku 😑
      Sayangnya yg bilang itu kamu, kerasa banget bokisnya.

      Ikh, kok tau sih aku suka lari dari kenyataan? Kamu punya indra keenam ya?

      Delete
    2. Duh, andai aja kita ga kenal ya. Pasti bahagia banget aku pas ada yg bilang kangen baca tulisanku 😑
      Sayangnya yg bilang itu kamu, kerasa banget bokisnya.

      Ikh, kok tau sih aku suka lari dari kenyataan? Kamu punya indra keenam ya?

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fakta 'Ciel Phantomhive' Black butler

Beberapa waktu yang lalu saya dibuat tertarik oleh sebuah status di akun fesbuk yang menyatakan bahwa, “ Ciel Phantomhive sejak awal telah meninggal dunia dan yang mengikat kontrak dengan Sebastian Michaelis bukanlah Ciel melainkan saudara kembar Ciel ” Hal tersebut sontak membuat saya  shock dan benar-benar tak mempercayainya, bagaimana mungkin? Tahu darimana? Rasanya tidak ada pengungkapan hal tersebut di komiknya ataupun anime, tapi setelah dijelaskan sumbernya, saya baru menyadarinya. MEMANG tidak dijelaskan secara gamblang, tapi dijelaskan dengan cara yang sangat lihai oleh Yana Toboso-sensei. YA! DIJELASKAN SECARA TIDAK LANGSUNG dan kalau TIDAK TELITI dan KRITIS ketika membacanya pasti akan terkecoh dan mengabaikannya. Saya termasuk orang yang mengabaikannya, soalnya saya terbiasa membaca komik sederhana yang tidak terlalu memiliki banyak misteri, saya tak menyangka kalau Kuroshitsuji/Black Butler memiliki 'misteri dalam misteri' seperti ini hingga saya menjadi

Nobar One Piece

Jadi, ceritanya Padang lagi dapat tempat hiburan baru sejenis bioskop. Dan kehadian bioskop yang satu ini bikin  wibu  Sumbar bersorak gembira karena akhirnya kami bisa nonton movie  Anime  di bioskop. Ga perlu lagi gigit jari liatin orang-orang dari kota lain pamerin tiket nonton. Hal yang juga membahagiakan adalah ketika movie One Piece terbaru masih ditayangkan. Sehingga, komunitas One Piece di Padang ditawarkan untuk mengadakan   nobar .  Salah satunya adalah Kopi-RP (komunitas one piece Indonesia- regional padang). Tetapi karena anggota aktif kami tidak cukup untuk memenuhkan satu studio, akhirnya nobar tersebut dibuka untuk umum. Awalnya agak pesimis bakal bisa ngumpulin 101 orang untuk diajak nonton, ternyata hanya dalam 2 hari, tiketnya habis. Ternyata banyak peminatnya, bahkan ada OpLovers yang datang dari Bukittinggi dan Payakumbuh. Ga sia-sia sih selama ini menutup mata dan telinga dari segala spoiler yang meraja lela. Akhirnya bisa nonton langsung d

Balada Anak Tunggal: Lagu Baperan

“Eh, kamu anak tunggal? Waaaaah….. nggak nyangka, enak banget tuh!” “Cieee anak tunggal, pasti dimanja!” “Anak tunggal? Enaknyaaaaaaaa” Rata-rata saat saya bilang kalau saya anak tunggal, tanggapannya pasti gitu. Iya sih, enak banget jadi anak tunggal, semua perhatian dan kasih sayang orangtua cuma buat kita seorang. Minta apapun dibeliin, dan yang pasti nggak ada yang namanya barang kita dirusak atau dipinjem adik/kakak. Tapi mereka nggak tahu aja sih, kalau tiap mereka cerita tentang kakak cowok yang bikin mereka kesal sekaligus merasa terlindungi atau tentang adik masing-masing, saya adalah pihak yang hanya mendengarkan dan merespon seadanya tanpa bisa bilang, “I know that feel cz my brother blab la bla…” dan ikutan cerita kayak mereka juga. Hal itu nggak bakal pernah terjadi. Tapi lupakan masalah itu, sebab untuk kali ini saya mau bilang bahwa beberapa minggu ini lagi kepincut sama sebuah lagu, lagu minang tepatnya. Judulnya ‘nasib diri’ yang dipopulerkan oleh P