Skip to main content

Sebelum Iblis Menjemput dan Kebodohan yang Hakiki

Hari itu saya pergi nonton Sebelum Iblis Menjemput. Sebuah film yang amat sangat saya nantikan. Katanya sutradaranya sama dengan sutradara yang menggarap film Rumah Dara. Dan sebagai orang yang sangat menyukai film Rumah Dara, saya merasa wajib nonton yang satu ini.

Sebelum nonton, saya belanja dulu ke pasar dan berhubung bioskopnya ada di lantai 4, saya memutuskan untuk menitip barang belanjaan di tempat penitipan barang.

Usai nonton, saya pulang naik angkot. Selama di perjalanan, saya merasa ada yang ketinggalan tapi nggak tahu apa. Lalu ketika mengambil uang untuk bayar ongkos, saya menemukan kartu penitipan barang... Dan saat itulah saya ingat kalau belanjaan saya tertinggal.

Oh Tuhan... Padahal saat itu hampir nyampe rumah. Namun saya memutuskan segera turun dan balik ke tempat tadi. Ini benar-benar sebuah kebodohan yang hakiki.

Bisa-bisanya saya melupakan hal seperti itu #tepokjidat

Mungkin ini efek kelar nonton film #alasan!
Tapi serius, film Sebelum Iblis Menjemput mampu membuat saya terpana hingga filmnya berakhir.

Sensasinya mirip ketika nonton Rumah Dara, ada beberapa bagian yang sukses membuat saya menutup mata saking ngilunya.

Film ini termasuk horror gore gitu, ngga kayak horror yang biasanya cuma ngaget-ngagetin, ini tuh komplit. Kaget, jijik, merinding, dan beberapa bagian ada yg bikin ngakak.

Contohnya, (SPOILER!)
pas si bungsu lagi tidur, hantu manggil-manggil dia, ngaku sebagai ibu si bungsu. Hantu itu nangis-nangis mengiba. Tapi si bungsu ga bangun juga. Akhirnya tuh hantu teriak kesal, baru deh si anak bangun. Wkwkwkkw

Selama film berlangsung, penonton dijor-jor(?) terus-terusan. Baru mulai sedikit tenang, lalu dihantam lagi. Tenang beberapa detik, dihantam lagi. Bahkan ada di beberapa scene, saya nutup kuping dan bagian lain nutup mata (biasanya pas bagian tubuh terkoyak. Ngilu sih)

Selain itu, ada beberapa bagian yang kayaknya aneh/ lawak atau apalah gtu, yang sedikit mengganggu. Tapi secara keseluruhan saya puas banget. Ini tipikal film horor kesukaan saya.





Comments

  1. Ilaaa .... xD tolonglah nitip belanjaan masa baru keinget pas udah di angkot :'

    Oke, aku gak akan nonton film ini karena ada gorenya, thanks udah ngasih clue.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bego banget emang. Keliatan banget udah pelua kronis 😣


      Ga suka gore ya? Padahal keren filmnya

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fakta 'Ciel Phantomhive' Black butler

Beberapa waktu yang lalu saya dibuat tertarik oleh sebuah status di akun fesbuk yang menyatakan bahwa, “ Ciel Phantomhive sejak awal telah meninggal dunia dan yang mengikat kontrak dengan Sebastian Michaelis bukanlah Ciel melainkan saudara kembar Ciel ” Hal tersebut sontak membuat saya  shock dan benar-benar tak mempercayainya, bagaimana mungkin? Tahu darimana? Rasanya tidak ada pengungkapan hal tersebut di komiknya ataupun anime, tapi setelah dijelaskan sumbernya, saya baru menyadarinya. MEMANG tidak dijelaskan secara gamblang, tapi dijelaskan dengan cara yang sangat lihai oleh Yana Toboso-sensei. YA! DIJELASKAN SECARA TIDAK LANGSUNG dan kalau TIDAK TELITI dan KRITIS ketika membacanya pasti akan terkecoh dan mengabaikannya. Saya termasuk orang yang mengabaikannya, soalnya saya terbiasa membaca komik sederhana yang tidak terlalu memiliki banyak misteri, saya tak menyangka kalau Kuroshitsuji/Black Butler memiliki 'misteri dalam misteri' seperti ini hingga saya menjadi...

2 Film Paling... Menjijikkan

Sesuai judulnya, kali ini saya akan membahas film menjijikan yang pernah saya tonton. Awal kenal beberapa film menjijikan ini adalah karena emang saya yang nyari sendiri. Sengaja nyari film yang katanya banyak dicekal penayangannya. "Seberapa menjijikannya, sih film itu?" "Seberapa mengerikannya, sih sampe dicekal banyak negara?" Atas dasar itulah akhirnya saya memilih beberapa film dan ternyata emang ga aneh kalau film-film itu dicekal. Dari beberapa film, yang paling saya ingat adalah 1. Kanibal Holocaust filmnya berbentuk seperti film dokumenter gitu. Jadi ada segerombolan orang yang ingin mengetahui kehidupan suku kanibal dan menjadikannya film dokumenter untuk ditayangkan ke seluruh dunia nantinya. Mereka pergi ke pedalaman hutan dan tampilan filmnya emang kayak dokumentasi perjalanan gitu. Awal nonton sih biasa aja. Bahkan peringatan yang dikasih orang-orang untuk ga nonton sambil makan pun ga saya dengarkan. Saya malah nonton sambil makan. Dan... bia...

Keindahan Kuroshitsuji di Atas Panggung (Part 2)

Sesuai rencana awal, saya akan membahas semua drama musical Kuroshitsuji (Kuromyu). Oleh karena itu sekarang saya akan membahas Kuromyu II - The Most Beautiful Death In The World. Untuk yang satu ini saya dapat dari hasil jaraha HDD teman. Masih teringat saat itu lagi asik nyalin manga yaoi—ups—eh malah nemu kuromyu II terselip di antara koleksi-koleksinya. Tanpa pikir panjang langsung saya salin, tapi sialnya ternyata RAW! Nggak ada subtitlenya. Tapi video-nya lengkap, ada video back stage-nya segala. Berhubung ukuran file-nya besar, saya mengurungkan niat untuk mencari dan mendownload yang ada subtitlenya. Jadi yah… nge-maso aja (nonton tanpa subtitle!) muahahahha… Nah, karena itu, kali ini saya bakal certain sebatas pemahan—cetek—saya saja dalam memahami bahasa Jepang dan bahasa tubuh(?) Sebelum kita bahas jalan ceritanya, lebih dulu saya perkenalkan pemain-pemain yang terlibat dalam kuromyu kali ini. Pemeran Kuromyu: 1. Sebastian Michaelis  (Yuya Matsushita) Oh ye...