Skip to main content

Melankolis Dalam Sehari

Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/lrasonja-18839267/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=5850628">Lucija Rasonja</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=5850628">Pixabay</a>



Siang itu, saya menangis, dengan gayung yang kian bersambut mengguyur dari kepala. Satu persatu kekhawatiran mengantri untuk terurai dalam benak dan seakan menumpuk dan mengobrak bagian terdalam diri.

Terkadang saya merasa kian hari kian goyah tanpa tumpuan. Satu-satunya tempat bagi saya untuk berkeluh kesah, kini teramat lemah.

Ketika ia tak berdaya, saya ikut merasa tak berdaya. Lalu... Saya kembali mempertanyaan segala hal.

Mengapa saya anak tunggal?
Mengapa saya tidak seberuntung mereka?
Mengapa saya masih begini saja?

Tidak akan lama lagi, akan tiba saat di mana saya akan termangu sendiri. Tanpa ada yang bisa saya ajak berkesah pada sesuatu yang sama-sama kami rasakan.

Terkadang saya merindukan sosok yang selama ini belum pernah saya temui. Sosok yang begitu cepat diambil kembali sebelum sempat kami saling menyapa.

Pengandaian menghiasi pikiran saya. Entah untuk penghiburan, entah sebagai bentuk melankolis.

Andai ia masih ada. Di sini. Bersama saya. Mungkin kami dapat berbagi sedikit beban pikiran ini.
Mungkin...
Mungkin saya dapat menanyai pendapatnya tentang banyak hal.
Mungkin kami dapat sama-sama berbagi kekhawatiran ini. Sama-sama mencari solusi dan menguatkan.
Namun saya sadar, bahwa kenyataannya, suatu hari nanti, saya akan benar-benar sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Fakta 'Ciel Phantomhive' Black butler

Beberapa waktu yang lalu saya dibuat tertarik oleh sebuah status di akun fesbuk yang menyatakan bahwa, “ Ciel Phantomhive sejak awal telah meninggal dunia dan yang mengikat kontrak dengan Sebastian Michaelis bukanlah Ciel melainkan saudara kembar Ciel ” Hal tersebut sontak membuat saya  shock dan benar-benar tak mempercayainya, bagaimana mungkin? Tahu darimana? Rasanya tidak ada pengungkapan hal tersebut di komiknya ataupun anime, tapi setelah dijelaskan sumbernya, saya baru menyadarinya. MEMANG tidak dijelaskan secara gamblang, tapi dijelaskan dengan cara yang sangat lihai oleh Yana Toboso-sensei. YA! DIJELASKAN SECARA TIDAK LANGSUNG dan kalau TIDAK TELITI dan KRITIS ketika membacanya pasti akan terkecoh dan mengabaikannya. Saya termasuk orang yang mengabaikannya, soalnya saya terbiasa membaca komik sederhana yang tidak terlalu memiliki banyak misteri, saya tak menyangka kalau Kuroshitsuji/Black Butler memiliki 'misteri dalam misteri' seperti ini hingga saya menjadi...

2 Film Paling... Menjijikkan

Sesuai judulnya, kali ini saya akan membahas film menjijikan yang pernah saya tonton. Awal kenal beberapa film menjijikan ini adalah karena emang saya yang nyari sendiri. Sengaja nyari film yang katanya banyak dicekal penayangannya. "Seberapa menjijikannya, sih film itu?" "Seberapa mengerikannya, sih sampe dicekal banyak negara?" Atas dasar itulah akhirnya saya memilih beberapa film dan ternyata emang ga aneh kalau film-film itu dicekal. Dari beberapa film, yang paling saya ingat adalah 1. Kanibal Holocaust filmnya berbentuk seperti film dokumenter gitu. Jadi ada segerombolan orang yang ingin mengetahui kehidupan suku kanibal dan menjadikannya film dokumenter untuk ditayangkan ke seluruh dunia nantinya. Mereka pergi ke pedalaman hutan dan tampilan filmnya emang kayak dokumentasi perjalanan gitu. Awal nonton sih biasa aja. Bahkan peringatan yang dikasih orang-orang untuk ga nonton sambil makan pun ga saya dengarkan. Saya malah nonton sambil makan. Dan... bia...

Keindahan Kuroshitsuji di Atas Panggung (Part 2)

Sesuai rencana awal, saya akan membahas semua drama musical Kuroshitsuji (Kuromyu). Oleh karena itu sekarang saya akan membahas Kuromyu II - The Most Beautiful Death In The World. Untuk yang satu ini saya dapat dari hasil jaraha HDD teman. Masih teringat saat itu lagi asik nyalin manga yaoi—ups—eh malah nemu kuromyu II terselip di antara koleksi-koleksinya. Tanpa pikir panjang langsung saya salin, tapi sialnya ternyata RAW! Nggak ada subtitlenya. Tapi video-nya lengkap, ada video back stage-nya segala. Berhubung ukuran file-nya besar, saya mengurungkan niat untuk mencari dan mendownload yang ada subtitlenya. Jadi yah… nge-maso aja (nonton tanpa subtitle!) muahahahha… Nah, karena itu, kali ini saya bakal certain sebatas pemahan—cetek—saya saja dalam memahami bahasa Jepang dan bahasa tubuh(?) Sebelum kita bahas jalan ceritanya, lebih dulu saya perkenalkan pemain-pemain yang terlibat dalam kuromyu kali ini. Pemeran Kuromyu: 1. Sebastian Michaelis  (Yuya Matsushita) Oh ye...