Sudah lama saya ga nulis-nulis di
blog dan kali ini malah bikin blog baru. Emangnya blog lama kenapa? Blog lama
masih aktif sih (kali ini saya bikin blog baru bukan karena lupa passwordnya
seperti blog yang dahoeloe sekali) kali ini bikin blog baru karena blog
sebelumnya bisa dibilang sudah terlalu tercemar oleh kelabilan saya. Mau nulis 'normal' pun rasanya malah jadi ga enak, jadi.... ya gitu deh. Eh, tapi ga tau deh blog yang baru ini entah masih bakal tercium aroma kelabilan
atau ga, muahahahaha
Yah... masih sama seperti blog sebelumnya, saya masih tetap bakal curhat-curhat ga penting, bagi-bagi ilmu cetek, atau bahkan MASIH akan membahas anime, cosplay, film dsb. Mau bagaimana lagi, hidup saya ga bisa lepas dari sana. Pokoknya selamat datang di blog saya yang baru, salam kenal dan selamat membaca. *kalau ada yang mau baca, sih*
Untuk tulisan perdana ini saya awali dengan sebuah sketsa hasil jerih payah jemari montok nan menggemaskan. ini pertama kalinya saya membuat gambar realis dan korban pertama saya adalah Radite Basundoroe. Untuk menjaga privasi korban, selanjutnya saya akan menyebutnya mawar #percumawoy!
Semua ini berawal dari saya yang sering merengek-rengek minta dibuatkan sketsa sama ‘Mawar’ yang notabene-nya udah senior dalam hal bikin gambar realis #sieh~ #puiwiit~ tapi udah hampir setahun belum juga dibuatkan dengan alasan wajah saya sulit untuk digambar, kalau gombalnya sih ‘peosna saya sulit untuk dituangkan ke secarik kertas’ (cih, gombal kamu Mawar!), akhirnya karena lelah menunggu dan rasa penasaran yang semakin membuncah untuk mencoba membuat gambar realis, hati saya terketuk untuk melihat tutorial menggambar realis dan seketika saya semakin terpesona. Bisa gitu yah gambar yang cuma dibikin pake pensil tapi bisa kayak foto asli yang seakan diedit hitam putih. MASTAH BANGET TUH YANG NGASIH TUTORIAL!!
Saya yang awalnya hanya biasa menggambar 2D (gambar ala anime) berubah haluan, memacu adrenalin untuk mencoba menggambar realis!! Berhubung July ini ‘Mawar’ ulang tahun ke-45 *pfffft* saya pun bertekad menjadikan wajahnya sebagai korban pertama. Kali aja kece, kan bisa dijadiin kado ultahnya. Saya sengaja beli bermacam-macam pensil yang jujur saja baru tahu kalau ada bermacam tipe. Awalnya saya hanya tahu pensil 2B yang dipake buat ujian nasional, tapi ternyata masih ada banyak yang lain kayak 2H, H, HB, 3B, 4B, dst bahkan ada yang 7F segala! Udah kayak cup bra aja, ye?! (pfffft)
Dengan bermodal pensil seadanya, saya mencoba memulai dari bikin line, katanya sih biar sedikit lebih gampang pas ngasih arsiran daaaaaannn..... inilah hasil jadinya,
TADAAAAAHHHH
‘Mawar’ jadi
terlihat lebih semok, mata tinggi sebelah (bulat dan besar ala komik shoujo),
bibir jadi lebih mungil dan merona seperti habis dicipok pantat kuali, pokoknya
jadi beda aja gitu. Rambutnya juga jadi lebih kayak pake topi kupluk ketimbang
pake rambut. Tapi saya masih merasa sedikit puas karena entah mengapa cukup
mirip sama mas ‘Mawar’ (entah mirip bagian mananya, pokoknya liat nih gambar
bisa ngingetin sama wajahnya ‘Mawar’ nun jauh di sana atau mungkin ini efek
kangen #uhuk)
Yah... pokoknya gitu deh hasilnya. Mungkin karna saya bukan termasuk orang yang sabaran, jadi kayaknya cuma asal jadi dan yang lebih detail itu hanya bagian mata kiri, selebihnya sih yang penting cepat kelar lalu photo-photo.
Setelah bikin satu gambar ini, saya udah bisa ambil kesimpulan, mungkin ini bukanlah passion saya (cepet amat nyerahnya??). rasanya saya hanya punya dua pilihan; (a) berhenti sekarang juga, atau (b) lanjutin sampe beberapa bulan, lalu berhenti karna ga bisa-bisa.
Sebenrnya pas es em peh, saya juga pernah mencoba bikin gambar sejenis ini sebagai tugas seni rupa dan korbannya adalah salah seorang pahlawan yang saya tak tahu siapa dia. Saya lupa siapa namanya (ada sih ditulis dibawah gambarnya, tapi saya bikin dengan tulisan super alay yang akhirnya sekarang ga bisa dibaca. Kayak tulisan di prasasti kuno sih)
Iya, itu
hasilnya. Maafkan saya yang telah menistakan sosok seorang pahlawan, matanya
jadi terlihat seperti ikan asin, ga ada arsiran dan dengan kejamnya saya ngasih
warna kuning dan hijau nyentrik kayak gitu. #facepalm
Ngomong-ngomong soal gambar satu ini, dibalik warnanya yang kayak lolipop tersimpan cerita horornya sendiri.
Dulu emak saya lagi asik nonton dan duduk dekat sofa di mana, tuh lukisan digantung. Tetiba lukisannya loncat dan jatuh ke sofa. Kata mama (sebagai saksi yang katanya amat sangat sadar) gambar itu benar-benar loncat dari paku gantungan yang kokoh dan cukup panjang sehigga tak memungkinkan untuk menjatuhkan sang lukisan. Aneh dong?! Serem dong?! Liat aja matanya! (bikinan elu woy!!)
Seketika saya yang mendengar suara bedubum di ruang depan, ikut liat situasi yang terjadi dan dengan beraninya (setelah baca ayat kursi dan al-fatihah tentu saja!) saya pun memeriksa lukisannya, pakunya masih kokoh trus kok bisa loncat jatuh gitu? Saya menatap mata ikan si bapak, saya ditatap balik dan kita saling tatap-tatapan untuk beberapa detik hingga saya melihat betapa banyaknya debu menggerogoti lukisan. Saya membersihkannya dan menggantungnya kembali ke tempat semula (pengen dibuang tapi takutnya ntar lukisannya marah dan malam-malam bakal loncat ke wajah saya yang lagi tidur, kan jadi lebih horor).
Sejak saat itu, lukisannya galoncat-loncat lagi. mungkin saat itu dia loncat karena pengen dibersihin, soalnya sekarang saya sudah rajin membersihkannya dari noda membandel.
Comments
Post a Comment