Skip to main content

Edisi Comeback dan Hal Baru



Hai hai....
Sudah lama nggak ngeblog, nih. Komitmen yang udah aku bikin sama salah seorang teman tentang bikin postingan sekali seminggu pun kandas dan hening dengan berjalannya waktu. Mungkin dia juga udah males kali, yah ngingetin aku :'D

Makanya, kali ini, di awal November ini aku pengen mengawali blog comeback ini dengan sebuah curhatan dan perencanaan masa depan #cieelah

Beberapa minggu belakangan, aku lagi suka-sukanya dengerin podcast dan salah satu yang selalu aku tungguin tiap minggu adalah podcast di youtube TNM atau kalau di spotify namanya Lunatic Podcast.

Hal pertama yang bikin aku tertarik dari podcast-nya adalah pemikiran-pemikirannya yang sering sejalan denganku. Setiap kali ngedenger pembahasan yang ia bicarakan, aku seakan pengen ikutan ngobrol. Aku jadi pengen ikut berbagi cerita.

Sebagai seorang Introvert, yang sukanya rebahan ketimbang ke sana ke mari masuk dalam kerumunan orang-orang, aku punya banyak pemikiran yang meluap-luap tapi nggak tau gimana menumpahkannya. Yah, kecuali dengan cara menulis.

Hanya saja, rasanya aku jadi pengen ikutan bikin podcast gitu. Pengen berceloteh dengan pemikiranku juga. Hanya saja, rasanya mental masih belum siap untuk merekam dan memperdengarkannya ke publik. Lol

Hal yang paling aku suka dari Lunatic apodcast adalah dia mampu membantu pendengarnya meski hanya sebatas menjadi suara pengantar tidur (btw suaranya adem gitu, enak didengerin sebelum tidur). Atau sampai bisa bikin pendengarnya terinspirasi dan bahkan menjadi tempat untuk bercerita dan mendengar pendapatnya terhadap sebuah masalah.

Rasanya akan sangat menyenangkan ketika kita bisa membuat seseorang terbantu, di sisi lain pun kita terpuaskan karena bisa meluapkan banyak cerita serta didengarkan dan ditanggapi orang lain. Sebab juga ada kalanya cerita membutuhkan tanggapan dari orang yang tidak mengenal kita.

Semakin lama aku pikirkan, semakin pengen bikin podcast, hanya saja ada aja kendalanya. Pernah sekali nyoba ngerekam tapi selalu aja ada gangguan suara motor (resiko rumah di tepi jalan raya) padahal udah ngerekam tengah malam.

Trus pas mau ngedit, eh charger laptop malah rusak. Sial banget dah.

Selain karena ingin bercerita, aku juga pengen melakukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang bisa membuatku keluar dari zona nyaman untuk mencari jati diri yang sebenarnya. Karena di umur yang sudah seperempat abad ini aku masih belum benar-benar memahami diriku sendiri.

Btw selain masalah Podcast, mulai bulan ini aku juga bikin Bujo atau Bullet Journal biar aku jadi leboh produktif (katanya fungsi Bullet journal sih ya gitu). Makanya mulai bulan ini aku menekatkan diri untuk posting di blog 3 kali seminggu.

Yah, tentu saja hal itu udah ditulis di Bujo. Walau nggak tau bakal beneran tereksekusi dengan baik atau tidak. Setidaknya tekat ini sudah mulai terkumpul. Ye kan....

Mungkin postingan selanjutnya aku akan bahas tentang Bullet Journal yang udah aku bikin. Soalnya asik aja gitu menghias-hias Bullet Journal dengan berbagai tema. Ngeliatin video orang bikin Boju juga asik. Yah, setidaknya dengan membuatnya semoga hidupku jadi lebih teratur, terencana, dan produktif. Semoga.





Comments

Popular posts from this blog

Fakta 'Ciel Phantomhive' Black butler

Beberapa waktu yang lalu saya dibuat tertarik oleh sebuah status di akun fesbuk yang menyatakan bahwa, “ Ciel Phantomhive sejak awal telah meninggal dunia dan yang mengikat kontrak dengan Sebastian Michaelis bukanlah Ciel melainkan saudara kembar Ciel ” Hal tersebut sontak membuat saya  shock dan benar-benar tak mempercayainya, bagaimana mungkin? Tahu darimana? Rasanya tidak ada pengungkapan hal tersebut di komiknya ataupun anime, tapi setelah dijelaskan sumbernya, saya baru menyadarinya. MEMANG tidak dijelaskan secara gamblang, tapi dijelaskan dengan cara yang sangat lihai oleh Yana Toboso-sensei. YA! DIJELASKAN SECARA TIDAK LANGSUNG dan kalau TIDAK TELITI dan KRITIS ketika membacanya pasti akan terkecoh dan mengabaikannya. Saya termasuk orang yang mengabaikannya, soalnya saya terbiasa membaca komik sederhana yang tidak terlalu memiliki banyak misteri, saya tak menyangka kalau Kuroshitsuji/Black Butler memiliki 'misteri dalam misteri' seperti ini hingga saya menjadi...

2 Film Paling... Menjijikkan

Sesuai judulnya, kali ini saya akan membahas film menjijikan yang pernah saya tonton. Awal kenal beberapa film menjijikan ini adalah karena emang saya yang nyari sendiri. Sengaja nyari film yang katanya banyak dicekal penayangannya. "Seberapa menjijikannya, sih film itu?" "Seberapa mengerikannya, sih sampe dicekal banyak negara?" Atas dasar itulah akhirnya saya memilih beberapa film dan ternyata emang ga aneh kalau film-film itu dicekal. Dari beberapa film, yang paling saya ingat adalah 1. Kanibal Holocaust filmnya berbentuk seperti film dokumenter gitu. Jadi ada segerombolan orang yang ingin mengetahui kehidupan suku kanibal dan menjadikannya film dokumenter untuk ditayangkan ke seluruh dunia nantinya. Mereka pergi ke pedalaman hutan dan tampilan filmnya emang kayak dokumentasi perjalanan gitu. Awal nonton sih biasa aja. Bahkan peringatan yang dikasih orang-orang untuk ga nonton sambil makan pun ga saya dengarkan. Saya malah nonton sambil makan. Dan... bia...

Keindahan Kuroshitsuji di Atas Panggung (Part 2)

Sesuai rencana awal, saya akan membahas semua drama musical Kuroshitsuji (Kuromyu). Oleh karena itu sekarang saya akan membahas Kuromyu II - The Most Beautiful Death In The World. Untuk yang satu ini saya dapat dari hasil jaraha HDD teman. Masih teringat saat itu lagi asik nyalin manga yaoi—ups—eh malah nemu kuromyu II terselip di antara koleksi-koleksinya. Tanpa pikir panjang langsung saya salin, tapi sialnya ternyata RAW! Nggak ada subtitlenya. Tapi video-nya lengkap, ada video back stage-nya segala. Berhubung ukuran file-nya besar, saya mengurungkan niat untuk mencari dan mendownload yang ada subtitlenya. Jadi yah… nge-maso aja (nonton tanpa subtitle!) muahahahha… Nah, karena itu, kali ini saya bakal certain sebatas pemahan—cetek—saya saja dalam memahami bahasa Jepang dan bahasa tubuh(?) Sebelum kita bahas jalan ceritanya, lebih dulu saya perkenalkan pemain-pemain yang terlibat dalam kuromyu kali ini. Pemeran Kuromyu: 1. Sebastian Michaelis  (Yuya Matsushita) Oh ye...